5 Maret 2020, dia bertanya agenda sore itu, dengan ekspretif nya kulempar akan candaan pertemuan, dan pertemuan kedua itu dikedai lokal. Dia sibuk dengan pulpen, kertas dan ponsel nya, sedang menyalin tugas. Aku sibuk dengan buku sejarah perempuanku, dia merampas buku itu, penasaran akan judulnya. Banyak obrolan kecil yang kita lakukan.
Saat itu kita barter kegiatan, aku yang menyalin dan dia mengedit poster, untuk bukti perjuangan katanya.
Tiap obrolan berat yang aku ajukan dan dibalas jawab nya membuat aku menyimpulkan beberapa hal, dia dengan banyak masalah tapi seolah terlihat biasa saja dengan menjawab pertanyaan dengan diselingi candaan bahwa dia baik-baik saja dan tidak menuntut banyak.
Aku membatasi diri, karena dia dengan bangga nya bilang bahwa dia sudah punya kekasih, ya kekasih tanpa status tapi mereka saling membutuhkan satu sama lain.
Katanya yang dia suka dari waitanya adalah karena kesamaan sifat yang tak mau diatur dan ingin bebas. Gadisnya ekspretif, itu yang disuka katanya. Aku senang dengar cerita nya, entah kenapa mungkin aku bangga dengan diriku yang kembali terlihat biasa saja setelah merasa patah.
Kamu hebat sudah berjuang dan jadi perempuan tangguh. Kamu istimewa, tunggu pangeranmu jemput ya, jaga diri baik-baik.
Selasa, 10 Maret 2020
Senin, 02 Maret 2020
Ini Tentang Nilai Diri
Banyak pikiran-pikiran jahat selalu beradu, membuat sesak terasa pilu, bagai hidup tak mau..
Terlalu banyak usaha yang aku lakukan untuk menjaga diri dari kemunafikan dunia.
Kamu kuat kok, ayo hibur diri.
Jangan menangis, semua orang mungkin tidak bisa sekuat kamu sekarang.
Kamu hebat kok, terlalu kejam memang dunia ini. Terlalu kejam memang hidup ini. Kalau kamu sakit, tahan ya.
Luka batin memang tak sebanding luka fisik.
Kamu sudah sering disia-siakan. Kamu sudah terlalu sering berusaha kuat, kamu tuh cengeng tapi kamu hebat bisa bertindak biasa saja.
Hati kamu itu kuat, luka menganga memang perih. Kamu itu hebat, berusaha biasa saja walau batin kamu terluka dalam sunyi gelap.
Apa bergaul sesulit itu? Apa yang salah dari upaya melakukan perlindungan diri?
Kamu tetap hebat kok, aku percaya sama diri ini. Kalau mau nangis, mari aku peluk kamu erat dalam belenggu sesak sekalian. Kalau kamu kesulitan bernafas, mungkin itu titik dimana kamu sudah lelah dengan perasaanmu yang terlalu terbebani.
Kamu hebat, aku percaya perempuan kuat seperti kamu bisa mendapat kebahagiaan utuh, semoga saja.
-28 Februari 2020-
23.30
Terlalu banyak usaha yang aku lakukan untuk menjaga diri dari kemunafikan dunia.
Kamu kuat kok, ayo hibur diri.
Jangan menangis, semua orang mungkin tidak bisa sekuat kamu sekarang.
Kamu hebat kok, terlalu kejam memang dunia ini. Terlalu kejam memang hidup ini. Kalau kamu sakit, tahan ya.
Luka batin memang tak sebanding luka fisik.
Kamu sudah sering disia-siakan. Kamu sudah terlalu sering berusaha kuat, kamu tuh cengeng tapi kamu hebat bisa bertindak biasa saja.
Hati kamu itu kuat, luka menganga memang perih. Kamu itu hebat, berusaha biasa saja walau batin kamu terluka dalam sunyi gelap.
Apa bergaul sesulit itu? Apa yang salah dari upaya melakukan perlindungan diri?
Kamu tetap hebat kok, aku percaya sama diri ini. Kalau mau nangis, mari aku peluk kamu erat dalam belenggu sesak sekalian. Kalau kamu kesulitan bernafas, mungkin itu titik dimana kamu sudah lelah dengan perasaanmu yang terlalu terbebani.
Kamu hebat, aku percaya perempuan kuat seperti kamu bisa mendapat kebahagiaan utuh, semoga saja.
-28 Februari 2020-
23.30
Langganan:
Komentar (Atom)